Dampak COVID 19 terhadap sistem belajar dan tingkat psikologi peserta didik

Dosen: Marsofiyati, S.Pd.,M.P
Penulis: Putrianna (1709618004)
https: img.okeinfo.net content 2020 04 13 620 2198594 hasil-survei-unicef-anak-indonesia-optimis-pandemi-corona-covid-19-bisa-diatasi-pTtZiOm3PB.jpg
Pandemi Corona COVID-19 Bisa Diatasi - OKEZONE.com

Situasi saat ini merupakan situasi sulit bagi semua orang. Dimana semua kegiatan dibatasi oleh peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tidak melihat siapa, kenapa atau bagaimana, yang jelas semua masyarakata Indonesia harus mematuhi peraturan tersebut demi kebaikan bersama. 

Namun sayangnya pemerintah masih dianggap lamban dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Kepanikan lebih dahulu muncul di kalangan masyarakat karena banyaknya berita berita negative yang bertebaran dilingkungan masyarakat.


Karena dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi saat ini, informasi dapat dengan mudahnya menyebar hanya dengan hitungan detik. Sehingga pemerintah dituntut untuk lebih waspada dan cepat tanggap terhadap hal ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa informasi dapat dengan mudah mempengaruhi khalayak, Dan sugesti akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi seseorang yang akan menyebabkan tingkat psikologi hingga kesehatannya terganggu, ditambah lagi dengan kondisi wabah virus corona ini, tinggat psikologi atau stess menjadi salah satu pantangan yang harus sangat diperhatikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi turunnya imunitas tubuh seseorang, hingga ahirnya dapat dengan mudah terjangkit virus corona atau penyakit lainnya.



Makin Tajam Setelah Data Corona Dibuka - Radar Tegal Online
Data korban Corona- Radartegal.com

Meningkatnya jumlah korban terjangkit virus corona hingga korban meninggal dunia, membuat pemerintah mengeluarkan berbagai himbauan, larangan serta kebijakan untuk mengatur dan menanggulangi hal tersebut.


Sayangnya berbagai macam himbauan dan larangan masih diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, yang menyebabkan penyebarannya lambat laun semakin bertambah. Hingga pemerintah mengeluarkan kebijakan kerja dari rumah atau work from home dan meniadakan pembeajaran di sekolah dengan menggantinya menjadi pembelajaran online atau daring dari rumah masing masing.

Pembelajaran online ini atau disebut juga dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) ditetapkan oleh kemendikbud sejak penyebaran virus corona semakin meluas dan jumlahnya semakin membludak. Seperti yang di kutip dari kompas.com bahwa setip daerah yang terdapat orang yang terjangkit corona harus ditetapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ ini, guna menekan angka penyebaran virus corona atau covid 19.


Namuan pembelajaran daring atau jarak jauh yang sudah berjalan selama hampir satu bulan ini masih memerlukan banyak sekali evaluasi dan peningkatan, karena yang dirasa oleh para peserta didik bahwa pembelajaran jarak jauh ini tidak seefektif pembelajaran tatap muka. pembelajaran jarak jauh atau PJJ ini hanya membebani peserta didik dengan tugas yang begitu banyak dan sarana prasarana belajar yang kurang memadai.

Agar proses pembelajaran ini berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan persiapan dalam berbagai hal. Misalnya, infrastruktur seperti jaringan internet yang memadai, dalam hal ini butuh dukungan pemerintah dengan swasta agar fasilitas jaringan dipastikan dapat tersedia dengan baik.

Tentu dukungan fasilitas tidaklah cukup. Pemerintah juga perlu memastikan konten atau materi pembelajaran sesuai dan tidak keluar dari standar yang sudah ditetapkan sehingga seharusnya dalam kondisi yang darurat seperti saat ini, peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan efektif. Selain dari pada pemenuhan infrastruktur dan pemilihan materi pembelajaran yang baik, ada hal yang lebih sulit dan lebih penting yang harusnya di perhatikan. 

Hal tersebut adalah kesiapan sumberdaya manusia (SDM). Kesiapan sumber daya manusia ini sangatlah di perlukan,dalam segi peserta didik maupun para tenaga pendidik. Karena infrastuktur dan materi penbelajaran yang baik tidak akan mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan baik apabila sumber daya manusia yang ada tidak siap dan tidak paham dalam menjalankan hal hal tersebut.
Dikutip dari detik.com bahwa untuk menyiapkan sumber daya manusia ini diperlukannya sosialisasi secara massif dan terstruktur. Hal ini bisa dilakukan dengan penyediaan dan penyebaran media pembelajaran beserta dengan petunjuk penggunaannya.

C.L. Dillon and C.N Gunawardena (1995) menyebutkan, terdapat tiga hal yang akan menentukan efektivitas dalam pembelajaran jarak jauh. Pertama, teknologi. Dalam hal ini pelajar harus punya akses yang mudah terhadap jaringan dengan waktu seminim mungkin. Kedua, karakteristik pengajar. Pengajar memegang peranan penting dalam efektivitas pembelajaran secara daring. Ketiga, karakteristik siswanya sendiri.

Dikutip dari tirto.id, kenteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pembelajaran dalam jaringan (online) atau pendidikan jarak jauh (PJJ) bisa memangkas biaya kuliah hingga separuhnya atau 50 persen.Walaupun PJJ ini memangkas biaya kulaih hingga 50 persen, hal hal lain muncul dan menjadi sebuah pengeluaran dan kebutuhan, seperti biaya jaringan internet.

kondisi saat ini masih belum mencapai hasil yang baik, karena berdasarkan hasil survey yang telah saya lakukan, didapatkan bahwa sebagian besar peserta didik merasa sangat terbebani dan pembelajaran tidak berlangsung secara efektif. 

Banyak diantara mahasiswa yang merasa stess dan mengeluhkan tugas yang menumpuk dan waktu yang tidak sesuai. Karena mahasiswa dituntut untuk mengerjakan semua tugas dalam waktu yang bersamaan. Bayangkan apabila ada 11 mata kuliah, perharinya terdapat 3 mata kuliah dan ketiganya memberikan tugas yang harus di kumpulkan di setiap minggunya dengan hanya seling waktu beberapa jam, sebagian daripada mereka lupa makan, mengabaikan waktu istirahat karena harus begadang bahkan tidak tidur, selain dari pada itu mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga karena waktu akhir pekan dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang menumpuk. Tidak memungkita hal ini sangat mempengaruhi tingkat psikologi peserta didik yang akhirnya mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Dalam hal ini diperlukannya pemahaman yang baik antara para tenaga pendidik dengan kondisi peserta didiknya. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran pada situasi yang darurat seperti ini bukan hanya melulu mementingkan soal kognitif atau pencapaian akan materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana ilmu tersebut dapat diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan khususnya di situasi saat ini

Cara Mengatasi Stress Akibat Banyak Tugas – mampirrenesek

Stress Akibat Banyak Tugas - mamrirennesek.wordpress.com


Selain dari pada itu untuk mewujudkan pembelajaran yang baik efektif, kedisiplinan adalah kunci yang dapat mewujudkannya. Membangun sikap disiplin di tengah kondisi darurat Coronavirus disease seperti saat ini tidaklah mudah. Butuh kerja sama semua pihak. Dalam hal ini pemerintah harus bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada semua civitas akademika dan para orangtua untuk bekerja sama agar terus bersikap disiplin dan lebih independen dalam belajar.

Di sisi lain, kerja sama para orangtua di rumah sangat dibutuhkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang seorang anak mempunyai kecenderungan untuk "berleha-leha" di rumah. Memang ini menjadi tantangan bagi para orangtua. Sebab, tidak semua orangtua mampu secara efektif dalam melakukan pendampingan dan pendisiplinan anak belajar di rumah.

Singkat kata, kesuksesan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan orangtua dalam mengontrol belajar anak di rumah.
Karena dengan jadwal yang disusun secara sitematis dan terstruktur ini pembelajaran dapat dilakukan dengan baik serta diterapkan dan dilaksanakan sesuai keeadaan saat ini. Sehingga tujuan pembelajaran yang sebenarnya dapat benar benar tercapai.

KESIMPULAN

Dalam menghadapi masa sulit seperti saat ini diperlukannya kerjasama antar semua pihak, yaitu pemerintah dan warga negaranya, Khususnya dalam bidang pendidikan. Disituasi yang darudat ini dibutuhkannya sistem pendidikan darurat yang dapat menyesusaikan dengan keadaan. Dalam penyesuaianya pasti melalui berbagai macam proses dan penyempurnaan.  Sehingga lambat laun dapat berjalan dengan baik dan  terlaksana secara effektif.
Karena dalam hal ini semua pihak perlu belajar dan memahami dengan cepat, karena menghadapi situasi yang juga semakin cepat berubah. Para tenaga pendidik harus mempelajari dan menyusun jadwal pembelajaran yang sistematik dan sesuai dengan keadaan. Dan para peserta didik di tuntut untuk semakin disiplin dalam melakukan pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
Ayunda Pinita Kasih, Bila Belajar di Rumah Diperpanjang, Nadiem: Tak Harus Online dan Akademis, 25 maret 2020 pukul 15:45 WIB, https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/25/154226271/bila-belajar-di-rumah-diperpanjang-nadiem-tak-harus-online-dan-akademis?page=all, 22 April 2020, 19:51 WIB.
Muhammad Agil Saraj, Mahasiswa IAIN JEMBER, Dampak Covid -19 terhadap Pendidikan di Indonesia, 2 April 2020, https://www.kompasiana.com/agil26/5e8812fdd541df73c044df73/dampak-covid-19-terhadap-pendidikan-di-indonesia, 22 April 2020, 19:51 WIB.
Muhammad Rajab, Evaluasi dan Optimalisasi Pembelajaran Daring, Rabu, 01 Apr 2020 12:11 WIB, https://news.detik.com/kolom/d-4960905/evaluasi-dan-optimalisasi-pembelajaran-daring, 22 April 2020, 19:51 WIB.
Yulaika Ramadani, Menristekdikti: Pembelajaran Online Pangkas Biaya Hingga 50 Persen, 2 mei 2018, https://tirto.id/menristekdikti-pembelajaran-online-pangkas-biaya-hingga-50-persen-cJMh, 22 April 2020, 19:51WIB.






Comments

Popular posts from this blog

Cara Tambah link masuk grup setelah sumbit Gform

❁═══Jadi Dewasa═══❁