Dampak COVID 19 terhadap sistem belajar dan tingkat psikologi peserta didik
Dosen: Marsofiyati, S.Pd.,M.P
Penulis: Putrianna (1709618004)
![]() |
Pandemi Corona COVID-19 Bisa Diatasi - OKEZONE.com |
Situasi saat ini
merupakan situasi sulit bagi semua orang. Dimana semua kegiatan dibatasi oleh
peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tidak melihat siapa, kenapa
atau bagaimana, yang jelas semua masyarakata Indonesia harus mematuhi peraturan
tersebut demi kebaikan bersama.
Namun sayangnya pemerintah masih dianggap lamban dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Kepanikan lebih dahulu muncul di kalangan masyarakat karena banyaknya berita berita negative yang bertebaran dilingkungan masyarakat.
Karena dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi saat ini, informasi dapat dengan mudahnya menyebar hanya dengan hitungan detik. Sehingga pemerintah dituntut untuk lebih waspada dan cepat tanggap terhadap hal ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa informasi dapat dengan mudah mempengaruhi khalayak, Dan sugesti akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi seseorang yang akan menyebabkan tingkat psikologi hingga kesehatannya terganggu, ditambah lagi dengan kondisi wabah virus corona ini, tinggat psikologi atau stess menjadi salah satu pantangan yang harus sangat diperhatikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi turunnya imunitas tubuh seseorang, hingga ahirnya dapat dengan mudah terjangkit virus corona atau penyakit lainnya.
Namun sayangnya pemerintah masih dianggap lamban dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Kepanikan lebih dahulu muncul di kalangan masyarakat karena banyaknya berita berita negative yang bertebaran dilingkungan masyarakat.
Karena dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi saat ini, informasi dapat dengan mudahnya menyebar hanya dengan hitungan detik. Sehingga pemerintah dituntut untuk lebih waspada dan cepat tanggap terhadap hal ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa informasi dapat dengan mudah mempengaruhi khalayak, Dan sugesti akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi seseorang yang akan menyebabkan tingkat psikologi hingga kesehatannya terganggu, ditambah lagi dengan kondisi wabah virus corona ini, tinggat psikologi atau stess menjadi salah satu pantangan yang harus sangat diperhatikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi turunnya imunitas tubuh seseorang, hingga ahirnya dapat dengan mudah terjangkit virus corona atau penyakit lainnya.
![]() |
Data korban Corona- Radartegal.com |
Meningkatnya jumlah korban terjangkit virus corona hingga korban meninggal dunia, membuat pemerintah mengeluarkan berbagai himbauan, larangan serta kebijakan untuk mengatur dan menanggulangi hal tersebut.
Sayangnya berbagai
macam himbauan dan larangan masih diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,
yang menyebabkan penyebarannya lambat laun semakin bertambah. Hingga pemerintah
mengeluarkan kebijakan kerja dari rumah atau work from home dan meniadakan pembeajaran di sekolah dengan
menggantinya menjadi pembelajaran online atau daring dari rumah masing masing.
Pembelajaran
online ini atau disebut juga dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ)
ditetapkan oleh kemendikbud sejak penyebaran virus corona semakin meluas dan
jumlahnya semakin membludak. Seperti yang di kutip dari kompas.com bahwa setip
daerah yang terdapat orang yang terjangkit corona harus ditetapkan pembelajaran
jarak jauh atau PJJ ini, guna menekan angka penyebaran virus corona atau covid
19.
Namuan pembelajaran daring atau jarak jauh yang sudah berjalan selama hampir satu bulan ini masih memerlukan banyak sekali evaluasi dan peningkatan, karena yang dirasa oleh para peserta didik bahwa pembelajaran jarak jauh ini tidak seefektif pembelajaran tatap muka. pembelajaran jarak jauh atau PJJ ini hanya membebani peserta didik dengan tugas yang begitu banyak dan sarana prasarana belajar yang kurang memadai.
Agar proses
pembelajaran ini berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan persiapan dalam
berbagai hal. Misalnya, infrastruktur seperti jaringan internet yang memadai,
dalam hal ini butuh dukungan pemerintah dengan swasta agar fasilitas jaringan
dipastikan dapat tersedia dengan baik.
Tentu dukungan
fasilitas tidaklah cukup. Pemerintah juga perlu memastikan konten atau materi
pembelajaran sesuai dan tidak keluar dari standar yang sudah ditetapkan
sehingga seharusnya dalam kondisi yang darurat seperti saat ini, peserta didik
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan efektif. Selain dari pada
pemenuhan infrastruktur dan pemilihan materi pembelajaran yang baik, ada hal
yang lebih sulit dan lebih penting yang harusnya di perhatikan.
Hal tersebut adalah kesiapan sumberdaya manusia (SDM). Kesiapan sumber daya manusia ini sangatlah di perlukan,dalam segi peserta didik maupun para tenaga pendidik. Karena infrastuktur dan materi penbelajaran yang baik tidak akan mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan baik apabila sumber daya manusia yang ada tidak siap dan tidak paham dalam menjalankan hal hal tersebut.
Hal tersebut adalah kesiapan sumberdaya manusia (SDM). Kesiapan sumber daya manusia ini sangatlah di perlukan,dalam segi peserta didik maupun para tenaga pendidik. Karena infrastuktur dan materi penbelajaran yang baik tidak akan mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan baik apabila sumber daya manusia yang ada tidak siap dan tidak paham dalam menjalankan hal hal tersebut.
Dikutip dari
detik.com bahwa untuk menyiapkan sumber daya manusia ini diperlukannya
sosialisasi secara massif dan terstruktur. Hal ini bisa dilakukan dengan
penyediaan dan penyebaran media pembelajaran beserta dengan petunjuk
penggunaannya.
C.L. Dillon
and C.N Gunawardena (1995) menyebutkan, terdapat tiga hal yang akan menentukan
efektivitas dalam pembelajaran jarak jauh. Pertama, teknologi. Dalam hal ini
pelajar harus punya akses yang mudah terhadap jaringan dengan waktu seminim
mungkin. Kedua, karakteristik pengajar. Pengajar memegang peranan penting dalam
efektivitas pembelajaran secara daring. Ketiga, karakteristik siswanya sendiri.
Dikutip dari
tirto.id, kenteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pembelajaran
dalam jaringan (online) atau pendidikan jarak jauh (PJJ) bisa memangkas biaya
kuliah hingga separuhnya atau 50 persen.Walaupun PJJ
ini memangkas biaya kulaih hingga 50 persen, hal hal lain muncul dan menjadi
sebuah pengeluaran dan kebutuhan, seperti biaya jaringan internet.
kondisi
saat ini masih belum mencapai hasil yang baik, karena berdasarkan hasil survey yang
telah saya lakukan, didapatkan bahwa sebagian besar peserta didik merasa sangat
terbebani dan pembelajaran tidak berlangsung secara efektif.
Banyak diantara mahasiswa yang merasa stess dan mengeluhkan tugas yang menumpuk dan waktu yang tidak sesuai. Karena mahasiswa dituntut untuk mengerjakan semua tugas dalam waktu yang bersamaan. Bayangkan apabila ada 11 mata kuliah, perharinya terdapat 3 mata kuliah dan ketiganya memberikan tugas yang harus di kumpulkan di setiap minggunya dengan hanya seling waktu beberapa jam, sebagian daripada mereka lupa makan, mengabaikan waktu istirahat karena harus begadang bahkan tidak tidur, selain dari pada itu mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga karena waktu akhir pekan dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang menumpuk. Tidak memungkita hal ini sangat mempengaruhi tingkat psikologi peserta didik yang akhirnya mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Dalam hal ini diperlukannya pemahaman yang baik antara para tenaga pendidik dengan kondisi peserta didiknya. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran pada situasi yang darurat seperti ini bukan hanya melulu mementingkan soal kognitif atau pencapaian akan materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana ilmu tersebut dapat diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan khususnya di situasi saat ini
Banyak diantara mahasiswa yang merasa stess dan mengeluhkan tugas yang menumpuk dan waktu yang tidak sesuai. Karena mahasiswa dituntut untuk mengerjakan semua tugas dalam waktu yang bersamaan. Bayangkan apabila ada 11 mata kuliah, perharinya terdapat 3 mata kuliah dan ketiganya memberikan tugas yang harus di kumpulkan di setiap minggunya dengan hanya seling waktu beberapa jam, sebagian daripada mereka lupa makan, mengabaikan waktu istirahat karena harus begadang bahkan tidak tidur, selain dari pada itu mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga karena waktu akhir pekan dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang menumpuk. Tidak memungkita hal ini sangat mempengaruhi tingkat psikologi peserta didik yang akhirnya mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Dalam hal ini diperlukannya pemahaman yang baik antara para tenaga pendidik dengan kondisi peserta didiknya. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran pada situasi yang darurat seperti ini bukan hanya melulu mementingkan soal kognitif atau pencapaian akan materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana ilmu tersebut dapat diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan khususnya di situasi saat ini
![]() |
Stress Akibat Banyak Tugas - mamrirennesek.wordpress.com |
Selain dari pada itu untuk mewujudkan pembelajaran yang baik
efektif, kedisiplinan adalah kunci yang dapat mewujudkannya. Membangun sikap
disiplin di tengah kondisi darurat Coronavirus disease seperti saat
ini tidaklah mudah. Butuh kerja sama semua pihak. Dalam hal ini pemerintah
harus bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada semua civitas akademika
dan para orangtua untuk bekerja sama agar terus bersikap disiplin dan lebih
independen dalam belajar.
Di sisi lain, kerja sama para orangtua di rumah sangat dibutuhkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang seorang anak mempunyai kecenderungan untuk "berleha-leha" di rumah. Memang ini menjadi tantangan bagi para orangtua. Sebab, tidak semua orangtua mampu secara efektif dalam melakukan pendampingan dan pendisiplinan anak belajar di rumah.
Singkat kata, kesuksesan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan orangtua dalam mengontrol belajar anak di rumah.
Di sisi lain, kerja sama para orangtua di rumah sangat dibutuhkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang seorang anak mempunyai kecenderungan untuk "berleha-leha" di rumah. Memang ini menjadi tantangan bagi para orangtua. Sebab, tidak semua orangtua mampu secara efektif dalam melakukan pendampingan dan pendisiplinan anak belajar di rumah.
Singkat kata, kesuksesan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan orangtua dalam mengontrol belajar anak di rumah.
Karena dengan jadwal yang disusun secara sitematis dan
terstruktur ini pembelajaran dapat dilakukan dengan baik serta diterapkan dan
dilaksanakan sesuai keeadaan saat ini. Sehingga tujuan pembelajaran yang sebenarnya dapat benar benar tercapai.
KESIMPULAN
Dalam menghadapi masa sulit seperti saat ini
diperlukannya kerjasama antar semua pihak, yaitu pemerintah dan warga
negaranya, Khususnya dalam bidang pendidikan. Disituasi yang darudat ini
dibutuhkannya sistem pendidikan darurat yang dapat menyesusaikan dengan
keadaan. Dalam penyesuaianya pasti melalui berbagai macam proses dan
penyempurnaan. Sehingga lambat laun
dapat berjalan dengan baik dan
terlaksana secara effektif.
Karena dalam hal ini semua pihak perlu belajar
dan memahami dengan cepat, karena menghadapi situasi yang juga semakin cepat berubah. Para tenaga pendidik harus mempelajari dan menyusun jadwal pembelajaran yang
sistematik dan sesuai dengan keadaan. Dan para peserta didik di tuntut untuk semakin disiplin dalam melakukan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ayunda
Pinita Kasih, Bila Belajar di Rumah
Diperpanjang, Nadiem: Tak Harus Online dan Akademis, 25 maret 2020 pukul
15:45 WIB, https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/25/154226271/bila-belajar-di-rumah-diperpanjang-nadiem-tak-harus-online-dan-akademis?page=all,
22 April 2020, 19:51 WIB.
Muhammad Agil Saraj, Mahasiswa IAIN JEMBER, Dampak Covid -19
terhadap Pendidikan di Indonesia, 2 April 2020, https://www.kompasiana.com/agil26/5e8812fdd541df73c044df73/dampak-covid-19-terhadap-pendidikan-di-indonesia,
22 April 2020, 19:51 WIB.
Muhammad
Rajab, Evaluasi dan Optimalisasi Pembelajaran Daring, Rabu, 01 Apr 2020 12:11 WIB, https://news.detik.com/kolom/d-4960905/evaluasi-dan-optimalisasi-pembelajaran-daring,
22 April 2020, 19:51 WIB.
Yulaika Ramadani, Menristekdikti:
Pembelajaran Online Pangkas Biaya Hingga 50 Persen, 2 mei 2018, https://tirto.id/menristekdikti-pembelajaran-online-pangkas-biaya-hingga-50-persen-cJMh, 22 April 2020, 19:51WIB.
Comments
Post a Comment